Ikut mengarsip postnya @Deni Demian Renovtri https://web.facebook.com/denipositif?fref=ufi
Rabu, 26 April 2017
Sabtu, 22 April 2017
PESONA CURUG KARANG, SEKARANG
Ini niih...lokasi plesiran lokal di Purbalingga yang ...hmmm bener bisa memukau dan memanjakan mata dan pikiran yang lelah. Hanya salah satu curug diantara sekian banyak curug yang ada di Purbalingga. Tapi bingung juga menyebut namanya. Soalnya ada yang menyebutnya Curug Makam karena dulu masuk jalan kaki dari desa makam. Terus ada yang menyebutnya Curug Kali Karang kalau lewat Desa Tanalum. Nah, sekarang yang lagi booming namanya menjadi Batu Gilang Green Park jika masuk dari Desa Panusupan. Tapi ketiga nama ini tidak ada yang keliru lhoo.. semuanya diakui benar oleh masyarakat sekitar. Karena lokasinya itu perbatasan desa maka tidak hanya satu desa yang memiliki dan versi namanyapun berbeda-beda. Ketiga desa ini sama sama berada di kecamatan Rembang Purbalingga. Dan sekarang dikembangkan menjadi wisata MAMPIR TAPA (Makam, Sumampir, Tanalum dan Panusupan).
Untuk menuju curug ini bisa dijangkau dari terminal Losari masih terus ke
atas. Jika hendak kesana, tanyakan saja pada warga di sekitar rute mana yang kita inginkan. Bisa lewat Desa Sumampir, Makam, Tanalum atau Panusupan. Dari semua rute tersebut, jalannya rumit dan memacu adrenalin bagi yang tidak terbiasa dengan jalan yang naik turun berliku. Bahkan ada beberapa ruas dengan kemiringan mencapai 60 derajat. Meskipun untuk masuk ke area curug ini sudah beraspal kita harus sangat berhati-hati ketika berkendara.
Suasana Curug karang sekarang sudah beda lho... . Masih dengan pemandangan yang asri menyejukkan, udara yang segar dan air yang brrr....dingiiin. Curug Karang ini mempunyai tiga tingkatan. Keadaan sekarang sudah jauh lebih mengasyikkan, karena sudah ada jembatan yang bisa kita lewati jika ingin mencapai curug tingkat atas tanpa harus merambat di bebatuan. Yang hobi selvi selvi pun banyak angel yang bisa diekspos. Penasaran,.. Yuk sempatkan liburanmu buat berkunjung kesana. Dijamin tidak akan menyesal.
Suasana Curug karang sekarang sudah beda lho... . Masih dengan pemandangan yang asri menyejukkan, udara yang segar dan air yang brrr....dingiiin. Curug Karang ini mempunyai tiga tingkatan. Keadaan sekarang sudah jauh lebih mengasyikkan, karena sudah ada jembatan yang bisa kita lewati jika ingin mencapai curug tingkat atas tanpa harus merambat di bebatuan. Yang hobi selvi selvi pun banyak angel yang bisa diekspos. Penasaran,.. Yuk sempatkan liburanmu buat berkunjung kesana. Dijamin tidak akan menyesal.
Selasa, 11 April 2017
Contoh Proposal Perkemahan Jambore Ranting Gudep SD Negeri 2 Tegalpingen
PROPOSAL
PERKEMAHAN JAMBORE RANTING GUDEP 03.16.215/216
SD NEGERI 2 TEGALPINGEN
TAHUN 2015
———————————————————————————–
I. Pendahuluan.
Gerakan Pramuka adalah pendidikan kepramukaan bagi kaum muda
guna menumbuhkan tunas bangasa agar menjadi generasi yang lebih baik, sanggup
bertanggung jawab dan mampu membina dan membangun sebagai penerus generasi
selanjutnya.
Dalam mencapai tujuannya, antara lain dalam upaya menanamkan
dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara memantapkan mental, moral,
fisik, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman melalui berbagai kegiatan.
Untuk hal tersebut perlu memberikan pembekalan pengetahuan
dan ketrampilan bagi para anggota Pramuka Penggalang di Gudep SD Negeri 2
Tegalpingen dalam upaya pembentukan watak dan mental menjadi manusia yang
berkepribadian dan berjiwa ksatria.
Kegiatan tersebut selain merupakan upaya pembinaan anggota
Pramuka Penggalang, juga merupakan program kerja tahunan yang telah ditetapkan
melalui musyawarah di tingkat ranting.
II. Dasar Kegiatan.
1. Anggaran Dasar/
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
2. Program Kerja
Gudep SD Negeri 2 Tegalpingen tahun 2015
3. Rapat
Pembentukan Panitia Jambore Ranting tahun 2015
III. Tujuan.
1. Pembekalan materi
pengetahuan dan ketrampilan kepramukaan bagi anggota
2. Menanamkan
disiplin dan mental yang lebih baik.
3. Menggiatkan
kegiatan kepramukaan di Gudep SD Negeri 2 Tegalpingen
IV. Motto
IKHLAS BHAKTI BINA BANGSA BERBUDI BAWA LAKSANA
V. Nama Kegiatan
JAMBORE RANTING GUDEP 03.16/215/216
VI. Jenis Kegiatan :
1. Penjelajahan/
Haiking,
2. Pembekalan dan
Pemantapan Materi Kepramukaan.
3. Lomba-lomba
keterampilan Kepramukaan
4. Out Door Games.
5. Api Unggun.
6. Diskusi.
7. Upacara.
VII. Waktu dan Tempat.
Hari/
Tanggal : Senin
– Rabu, 25 – 27 Agustus 2015
Pukul
: Senin, mulai 07.00 s/d Rabu selesai 10.00
Tempat : Bumi
Perkemahan Lapangan SMP N 3 Pengadegan
VIII. Sistim Penyelenggaraan.
Kegiatan diselenggarakan dengan cara berkemah/ mendirikan
tenda, dengan dibentuk tiap kelompok/ regu
Jadwal Kegiatan Terlampir.
IX. Peserta
1. Peserta adalah Penggalang dari Kelas
V dan VI Gudep 03.16/215/216 SD Negeri 2 Tegalpingen
2. Sehat Jasmani dan Rohani serta
mendapatkan ijin dari Orang tua.
3. Membawa
perlengkapan berkemah dan keperluan Pribadi.
4. Memenuhi
Persyaratan yang telah ditetapkan Panitia.
Daftar Peserta dan Persyaratan Terlampir.
X. Kepanitiaan.
Penyelenggaraan kegiatan telah dibentuk kepanitiaan yang
terdiri dari Anggota Pramuka Gudep SD Negeri 2 Tegalpingen. Kepanitian tersebut
dibentuk pada tanggal 27 Juli 2015.
Daftar susunan kepanitiaan terlampir.
XI. Anggaran
Anggaran kegiatan bersumber dari Dana BOS
Perincian anggaran dan kebutuhan terlampir.
XII. Penutup.
Demikian proposal ini diajukan untuk menjadikan periksa.
Selanjutnya atas kebijakan dan dukungan dari berbagai pihak sangat kami
harapkan.
Atas perhatuiannya diucapkan terima kasih.
Tegalpingen, 1 Agustus 2015
Panitia Jambore Ranting 2015
Gerakan Pramuka Gudep SD Negeri 2 Tegalpingen
Ketua
Sekretaris
Sarwanti, S.Pd.SD Susanti,
S.Pd.SD
Mengetahui,
Kamabigus 03.16.215/216
Pujo Asmoro, S.Pd.S
Lampiran :
1. Anggaran
Penyelenggaraan.
3. Susunan Panitia
4. Jadwal Kegiatan
5. Petunjuk Teknis
Kegiatan
SUSUNAN PANITIA
JAMBORE RANTING KWARAN PENGAEGAN
GUDEP 03.16 215/216
No
|
Struktur
|
Nama
|
1
|
Penanggungjawab
|
Ka Mabigus
Pujo Asmoro, S.Pd.SD
|
2
|
Ketua
|
Sarwanti, S.Pd.SD
|
3
|
Sekretaris
|
Susanti, S.Pd.SD
|
4
|
Bendahara
|
Eni Purwatiningsih, S.Pd.SD
|
5
|
Seksi-seksi
|
1.
Edi Sugiyono
2.
Robiyah
3.
Andik Handoko
4.
Alim Budianto
5.
Nurul Isnaeni Khasanah
6.
Arif Wibowo
|
Tegalpingen,
Juli 2015
Ketua
Sarwanti,
S.Pd.SD
Sabtu, 08 April 2017
Permendiknas RI No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kawan pendidik di satuan pendidikan dasar dan menengah, berikut Permendiknas RI No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Rabu, 05 April 2017
Peredaran Darah Manusia
ALAT PEREDARAN DARAH MANUSIA DAN FUNGSINYA
Alat
peredaran darah terdiri atas jantung (cor) dan pembuluh (vasa darah).
1. Jantung (cor)
Merupakan alat pemompa darah.
Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium), selaput jantung (perikardium)
dan selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium).
Otot jantung mendapatkan zat makanan
dan O2 dari arah melalui arteri koroner. Peristiwa penyumbatan arteri koroner
disebut koronariasis.
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu
2 atrium dan 2 ventrikel.
– Atrium (serambi)
Merupakan ruangan tempat masuknya
darah dari pembuluh balik (vena). Atrium kanan (dekter) dan atrium kiri
(sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus antara atrium kanan
danatrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale.
– Ventrikel (bilik)
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal
dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena
berfungsi memompakan darah keluar jantung. Antara ventrikel kanan dan ventrikel
kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.
Saat ventrikel berkontraksi, darah
dari ventrikel kiri yang kaya O2 dipompakan menuju aorta. Sedangkan darah dari
ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan melalui arteri paru-paru (arteri
pulmonalis). Bila ventrikel mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah
vari vena cava superior, dan vena cava inferior yang kaya CO2 masuk ke dalam
atrium kanan. Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis)
yang kaya O2 masuk ke atrium kiri.
Pada jantung yang mengempis
(kontraksi) maka tekanan jantung menjadi maksimum disebut sistole. Keadaan
jantung yang relaksasi (mengendur) maksimum, maka tekanan ruang jantung menjadi
minimum disebut diastole.
Jantung manusia berdenyut kira-kira
70 – 80 kali setiap menit, sehingga dalam sehari ± 100.000 kali. Pada bayi yang
baru lahir berdenyut ± 130 setiap menit. Umur 20 tahun ± 72 / menit dan 45
tahun ± 75 / menit.
2. Pembuluh
darah
– Pembuluh nadi (arteri) : pembuluh
darah yang membawa darah dari jantung.
– Pembuluh vena (balik) : pembuluh
darah yang membawa darah ke jantung.
Macam-macam peredaran darah :
1. Peredaran
darah kecil, melalui :
Ventrikel kanan à arteri pulmonalis
à paru-paru à vena pulmonalis à atrium kiri.
Atau :
Jantung Ã
paru-paru à jantung
2. Peredaran darah besar, melalui :
Ventrikel kiri
– aorta – arteri – arteriola – kapiler – venula – vena – vena cava superior dan
vena cava inferior – atrium
kanan.
Atau :
Jantung –
seluruh tubuh – jantung
3. Sistem portae
Darah sebelum masuk kembali ke jantung
terlebih dahulu masuk ke dalam suatu organ yang disebut sistem portae.
Senin, 03 April 2017
Minggu, 02 April 2017
Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
1. Jenis
makanan hewan ada dua, yaitu berupa tumbuhan dan berupa hewan lain.
2. Berdasarkan
jenis makanannya, hewan digolongkan menjadi tiga, yaitu herbivor, karnivor, dan
omnivor.
3. Herbivor
adalah hewan pemakan tumbuhan.
4. Karnivor
adalah hewan pemakan daging atau hewan lain.
5. Omnivor
adalah hewan pemakan tumbuhan dan hewan lain.
6. Pada
daur hidup terjadi perubahan-perubahan bentuk yang disebut metamorfosis.
7. Metamorfosis
ada dua macam, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
8. Hal
yang harus diperhatikan saat memelihara hewan adalah pemberian makan dan
minuman secara cukup dan teratur, kebersihan badan dan kandang hewan, serta
dibuatkan kandang atau tempat tinggal.
9. Contoh
hewan yang biasanya dipelihara di rumah adalah ayam, kelinci, ikan, kucing, dan
burung merpati.Jumat, 31 Maret 2017
Perubahan Jadwal Penggunaan Pakaian Seragam Dinas Bagi ASN di Lingkungan Pemkab Purbalingga
Tertanggal 30 Maret 2017 surat dari Sekda a.n Bupati Purbalingga Tasdi, SH,MM menindak lanjuti Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 30 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penggunaan Pakaian Dinas bagi Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten dan dalam rangka meningkatkan disiplin dan wibawa serta motivasi kerja Aparatur Sipil Negara maka perlu melakukan perubahan jadwal penggunaan pakaian dinas ASN di lingkungan Pemkab Purbalingga dengan ketentuan penggunaan pakaian dinas berlaku mulai tanggal 1 April 2017.
Sehubungan dengan hal tersebut, kepala OPD/unit kerja diminta perhatiannya untuk secara aktif mensosialisasikan serta melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap disiplin dan produktifitas kerja di lingkungannya, terhadap jam kerja serta dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Berikut jadwal penggunaan pakaian dinas bagi tenaga pendidik dan kependidikan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purbalingga.
No
|
Hari
|
Pakaian
|
Keterangan
|
1
|
Senin
|
PDH Kheki
|
|
2
|
Selasa
|
PDH Kheki
|
|
3
|
Rabu
|
PDH Kemeja putih, celana/rok hitam
|
|
4
|
Kamis
|
PDH batik motif Gua Lawa
|
|
5
|
Jum’at
|
-
Pakaian olahraga(07.30-09.00)
-
Pakaian religi/muslim(09.00-14.00)
|
Setelah berolahraga berganti dengan pakaian religi/muslim
|
6
|
Sabtu
|
Pakaian Seragam Pramuka
|
|
7
|
Tanggal 17
|
Pakaian KORPRI
|
|
8
|
Tanggal 18
|
Pakaian Adat
|
|
9
|
Tanggal 25
|
Pakaian seragam PGRI
|
|
Keterangan : Apabila tanggal 17, 18 dan 25
bertepatan dengan hari libut, maka penggunaan pakaian KORPRI, pakaian adat
dan PGRI tidak diganti dengan hari lainnya.
|
Kamis, 30 Maret 2017
Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik Guru
Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik Guru
Kompetensi
Pedagogik merupakan salah satu jenis
kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik pada
dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta
didik. Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi khas,
yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat
keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didiknya.
Kompetensi ini tidak diperoleh secara
tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar secara terus menerus dan sistematis,
baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan,
yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-masing
individu yang bersangkutan.
Berkaitan dengan kegiatan Penilaian Kinerja Guru terdapat
7 (tujuh) aspek dan 45 (empat puluh lima) indikator yang berkenaan penguasaan
kompetensi pedagogik. Berikut ini disajikan ketujuh aspek kompetensi pedagogik beserta indikatornya:
A.
Menguasai karakteristik peserta didik. Guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didik untuk membantu proses
pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik, intelektual,
sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya:
1.
Guru dapat mengidentifikasi karakteristik
belajar setiap peserta didik di kelasnya,
2.
Guru memastikan bahwa semua peserta
didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pembelajaran,
3.
Guru dapat mengatur kelas untuk
memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan
kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda,
4.
Guru mencoba mengetahui penyebab
penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak
merugikan peserta didik lainnya,
5.
Guru membantu mengembangkan potensi dan
mengatasi kekurangan peserta didik,
6.
Guru memperhatikan peserta didik dengan
kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga
peserta didik tersebut tidak termarjinalkan (tersisihkan, diolok‐olok, minder, dsb).
B.
Menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip
pembelajaran yang mendidik. Guru mampu
menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru. Guru mampu
menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik
dan memotivasi mereka untuk belajar:
1.
Guru memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya
melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi,
2.
Guru selalu memastikan tingkat pemahaman
peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas
pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut,
3.
Guru dapat menjelaskan alasan
pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang
berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran,
4.
Guru menggunakan berbagai teknik untuk
memotiviasi kemauan belajar peserta didik,
5.
Guru merencanakan kegiatan pembelajaran
yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran
maupun proses belajar peserta didik,
6.
Guru memperhatikan respon peserta didik
yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan
menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.
C.
Pengembangan kurikulum. Guru mampu menyusun
silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan menggunakan RPP sesuai
dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran. Guru mampu memilih, menyusun,
dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik:
1.
Guru dapat menyusun silabus yang sesuai
dengan kurikulum,
2.
Guru merancang rencana pembelajaran yang
sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik
dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan,
3.
Guru mengikuti urutan materi
pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran,
4.
Guru memilih materi pembelajaran yang:
(1) sesuai dengan tujuan pembelajaran, (2) tepat dan mutakhir, (3) sesuai
dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, (4) dapat dilaksanakan
di kelas dan (5) sesuai dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik.
D.
Kegiatan pembelajaran yang mendidik. Guru
mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara
lengkap. Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Guru mampu menyusun dan menggunakan berbagai
materi pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta
didik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK)
untuk kepentingan pembelajaran:
1.
Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran
sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan
aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya,
2.
Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran
yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji
sehingga membuat peserta didik merasa tertekan,
3.
Guru mengkomunikasikan informasi baru
(misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar
peserta didik,
4.
Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan
peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan semata‐mata kesalahan yang harus dikoreksi.
Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain yang setuju/tidak
setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan tentang jawaban
yamg benar,
5.
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik,
6.
Guru melakukan aktivitas pembelajaran
secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian
peserta didik,
7.
Guru mengelola kelas dengan efektif
tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu
peserta dapat termanfaatkan secara produktif,
8.
Guru mampu audio‐visual (termasuk tik) untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menyesuaikan
aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas,
9.
Guru memberikan banyak kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta
didik lain,
10.
Guru mengatur pelaksanaan aktivitas
pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses belajar peserta didik.
Sebagai contoh: guru menambah informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman
peserta didik terhadap materi sebelumnya, dan
11.
Guru menggunakan alat bantu mengajar,
dan/atau audio‐visual
(termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi belajar pesertadidik dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
E. Pengembangan
potensi peserta didik. Guru mampu
menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan
mengidentifikasi pengembangan potensi peserta didik melalui program
embelajaran yang mendukung siswa mengaktualisasikan potensi akademik,
kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada bukti jelas bahwa peserta didik
mengaktualisasikan potensi mereka:
1.
Guru menganalisis hasil belajar
berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk
mengetahui tingkat kemajuan masing‐masing.
2.
Guru merancang dan melaksanakan
aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan
kecakapan dan pola belajar masing‐masing.
3.
Guru merancang dan melaksanakan
aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan
berfikir kritis peserta didik.
4.
Guru secara aktif membantu peserta
didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap
individu.
5.
Guru dapat mengidentifikasi dengan benar
tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta
didik.
6.
Guru memberikan kesempatan belajar
kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing.
7.
Guru memusatkan perhatian pada interaksi
dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi
yang disampaikan.
F.
Komunikasi dengan peserta didik. Guru mampu
berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik dan
bersikap antusias dan positif. Guru mampu memberikan respon yang lengkap
dan relevan kepada komentar atau pertanyaan peserta didik:
1.
Guru menggunakan pertanyaan untuk
mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan
pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan
pengetahuan mereka.
2.
Guru memberikan perhatian dan
mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, tanpamenginterupsi,
kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi
pertanyaan/tanggapan tersebut.
3.
Guru menanggapi pertanyaan peserta didik
secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi
kurikulum, tanpa mempermalukannya.
4.
Guru menyajikan kegiatan pembelajaran
yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik antarpeserta didik.
5.
Guru mendengarkan dan memberikan
perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang
dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik.
6.
Guru memberikan perhatian terhadap
pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan untuk
menghilangkan kebingungan pada peserta didik.
G.
Penilaian dan Evaluasi. Guru mampu menyelenggarakan
penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan. Guru melakukan
evaluasi atas efektivitas proses dan hasil belajar dan menggunakan informasi
hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan.
Guru mampu menggunakan hasil analisis penilaian dalam proses pembelajarannya:
1.
Guru menyusun alat penilaian yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang
tertulis dalam RPP.
2.
Guru melaksanakan penilaian dengan
berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan
sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang
tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.
3.
Guru menganalisis hasil penilaian untuk
mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan
dan kelemahan masing‐masing
peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan.
4.
Guru memanfaatkan masukan dari peserta
didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya, dan
dapat membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan
pembelajaran, materi tambahan, dan sebagainya.
5.
Guru memanfatkan hasil penilaian sebagai
bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.
======
Sumber:
Kementerian Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2010. Pedoman Pelaksanaan Penilaian
Kinerja Guru (PK Guru). Jakarta. bermutuprofesi.org
=============
Refleksi:
=============
Melihat berbagai indikator yang ada, tampak bahwa untuk menjadi guru yang
sejatinya bukan hal yang mudah. Guru adalah desainer masa depan anak.
Melalui sentuhannya, masa depan anak akan banyak ditentukan. Kesalahan perlakuan
bisa berdampak fatal terhadap perkembangan anak, yang tidak hanya terjadi pada
hari ini tapi justru nanti di kemudian hari.
Dalam sejarah perkembangan profesi guru
di Indonesia, kita bisa melihat fakta bahwa dulu proses rekrutmen guru masih
sangat longgar. Posisi guru seolah-olah bisa diisi oleh siapa pun, tanpa banyak
melihat kualifikasi dan kompetensi yang dimilikinya. Dalam bahasa
sederhananya, “yang penting ada guru” atau ” asal ada guru”.
Memasuki abad ke-21, tantangan hidup dan
kehidupan sangatlah dinamis dan kompleks. Semua ini mau-tidak mau menghendaki
adanya perubahan yang mendasar dan signifikan terhadap proses pendidikan dan
pembelajaran peserta didik, yang di dalamnya mengandung implikasi kuat terhadap
perubahan peran dan tugas yang dilakukan oleh guru.
Mungkin karena alasan itulah, saat ini pemerintah sedang berusaha menata
dan membenahi profesi guru ini, mulai dari proses pendidikan calon guru (penataan LPTK), saat mengawali karir guru (program induksi), dan selama menjadi guru (penilaian kinerja guru dan pengembangan keprofesian berkelanjutan). Kita yakini
bahwa semua itu ditujukan agar pendidikan benar-benar dipegang oleh orang-orang
yang memiliki keahlian di bidangnya. sehingga pada gilirannya pendidikan
dan kehidupan di negeri ini pun dapat hadir menjadi lebih baik lagi.
Semoga!
Langganan:
Postingan (Atom)
Permendagri Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Pakaian Dinas ASN
Peraturan Kementerian Dalam Negeri (Permendagri) tentang Pakaian Dinas Aparatur Sipil Negara Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri Dan Peme...